STRUKTUR
SOSIAL DAN KEPRIBADIAN
MATA
KULIAH PRANATA SOSIAL
DISUSUN
OLEH:
REFIANANDA PRATAMA
ARIF GUNAWAN
HEPI KARTIKA
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2010
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan sosio antropologi
pasti menjumpai struktur dalam masyarakat. Dalam hal ini struktur sosial
sendiri berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat sendiri. Kepribadian
seseorang juga berpengaruh dalam dalam kita mempelajari sosiologi antropologi.
Dimulai
kita membahas tentang struktur sosial,mulai dari definisi Struktur Sosial, Ciri-ciri
Struktur Sosial, Fungsi Struktur Sosial, Bentuk
Struktur Sosial.
Definisi
Struktur Sosial
Secara harfiah,
struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam
bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu
sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau
horizontal.
Namun banyak
ahli sosiologi merumuskan pengertian struktur sosial sebagai berikut:
1)Menurut George Simmel:
struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
2)Menurut George C. Homans: struktur sosial merupakan
hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan
sehari-hari.
3)Menurut William Kornblum:
struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan
pola perilaku undividu.
4)Menurut Soerjono Soekanto:
struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan
peranan-peranan sosial.
Berdasarkan
pengertian struktur sosial dari berbagai pengertian berbagai ahli dapat didefinisikan struktur sosial yaitu pola perilaku dari
setiap individu masyarakat yang tersusun sebagai suatu sistem.
B. Ciri-ciri struktur sosial
Dalam hal ciri-ciri
struktur sosial dapat dibedakan menjadi tiga macam cirri-ciri yakni
1. Muncul pada kelompok
masyarakat
Struktur sosial
hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status
dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada
dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.Pada setiap sistem sosial terdapat
macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan
pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan
kebudayaan
Kelompok
masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan
memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan
kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur
sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang
mempengaruhi struktur sosial yang berkaitan dengan kebudayaan:
a.Kondisi
geografi
Kondisi
geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian
mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu
sama lain.
b.Mata
pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata
pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c.Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi
struktur sosial masyarakat Indonesia.Misalnya pembangunan yang tidak merata
antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.Itu akan
menyebabkan kesenjangan sosial antar masyarakat.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat
tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan
berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya,struktur yang dibentuk oleh
mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur Sosial
Dalam fungsi struktur sosial ada tiga macam
fungsi yaitu
1.
Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai
penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya
memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan
mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2. Fungsi
Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat,
selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai,
atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat
peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu
tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan
berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3.Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur
sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat
merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari
sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan
kedisplinan.
D. Bentuk Struktur SosialBentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata
atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang
membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang digunakan untuk menggolongkan
penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu yaitu:
a) Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah
penyewa, )
b) Ukuran kekuasaan (penguasa/ dikuasai) penguasa
punya wewenang lebih tinggi
c) Ukuran kehormatan (berpengarug / terpengaruh)
ukuran ini ada di masyarakat tradisional(pemimpin informal)
d) ukuran ilmu pengetahuan (golongan cendekiawan/
rakyat awam)
Menurut Max
Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi
dasar terciptanya stratifikasi sosial.Adanya perbedaan dalam jumlah harta,
jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun
secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi
terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2. Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial:
a. Mobilitas Sosial Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak
mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan
mobilitas.
b. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan
terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:#Vertikal naik
Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turun
Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
c. Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila
stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup.
Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus
menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi: a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1) Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2) Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3) Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
a. Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
b. Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
B. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis diferensiasi antara lain:
a. Diferensiasi ras
Ras adalah su8atu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
b. Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
c. Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a. Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b. Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
d. Diferensiasi agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
e. Diferensiasi profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
f. Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan perempuan yang memiliki derajat yang sama.