MATA KULIAH NEGARA DAN BANGSA
SEJARAH TERBENTUKNYA NEGARA INDIA
Dosen pangampu : Taat Wulandari, M.
Pd & Nasiwan, M. Pd.
Oleh:
Soraya
Yuli Hapsari (09416241003)
Sarifah
Nurul H (09416241016)
Riski
W. Utami (09416241019)
Arif Gunawan (09416241023)
Esti
Lilla Rahayu (09416241042)
Dalilah
Nopani (09416241046)
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pada mata
kuliah Negara dan Bangsa yang diampu oleh Taat Wulandari M.Pd. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Negara dan Bangsa.
Makalah ini berisi tentang hal-hal yang terkait dengan lahirnya atau proses
terbentuknya negara dan bangsa india.
Makalah
ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami Negara dan Bangsa secara
mendalam dan dapat mencari berbagai manfaat dari pengetahuan tentang sejarah
india. Makalah kelompok ini dapat menjadikan mahasiswa lebih kritis. Selain itu
dengan membuat makalah ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan
dalam pembelajaran mata kuliah Negara dan Bangsa.
Semoga
makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna, khususnya bagi kami
penulis. Tiada kesempurnaan dan kami rasa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, kami mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini.
Yogyakarta,
Oktober 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
India
adalah sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua di
dunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa. India adalah negara
terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis dengan luas wilayah
3.287.590 km². Ekonomi India adalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur
dari segi paritas daya beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat
di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga
telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer
terbesar dan mempunyai kemampuan senjata nuklir.
India
terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km. India
merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia membagi
perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Cina, Myanmar. Banglades, Nepal,
Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara kepulauan
yang bersebelahan. Disebelah timur India berbatasan dengan Myanmar. Di sebelah
barat India berbatasan dengan Pakistan dan laut barat. Di bagian utara, India
berbatasan dengan Nepal, Rusia, dan China. Di sebalah selatan, berbatasan
dengan Samudra Hindia.
Berbagai
fakta mengenai India tersebut dapat menunjukkan bahwa India merupakan negara
yang mampu terbentuk dari banyak
penduduk dengan segala perbedaan dan potensinya. Hal ini yang mendorong penulis
untuk membahas tentang proses terbentuknya negara India dan berbagai masalah
yang dihadapi dalam pembentukkannya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang melatar belakangi terbentuknya
bangsa India?
2.
Bagaimana proses terbentuknya bangsa India
?
3.
Apa saja masalah yang dihadapi India
untuk menjaga persatuan negara ?
C.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui latar belakang terbentuknya bangsa India.
2. Untuk
mengetahui proses terbentuknya bangsa India.
3. Untuk
mengetahui berbagai masalah yang dihadapi India dalam menjaga negaranya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar
Belakang Terbentuknya Bangsa India
Pada tahun 1980-an
penduduk India meliputi 956.000.0000 orang, terdiri dari sejumlah besar
kelompok penduduk asli yang tinggal di daerah pedalaman dan pantai selatan, dan
penduduk yang kemudian datang, yang mendiami bagian utara anak benua ini. Mereka
adalah campuran penduduk yang bertanda fisik sangat berbeda dan mempunyai jenis
kebudayaan serta tingkat peradaban yang bervariasi.
Nama India mulai muncul,
yaitu India berasal dari kata Yunani
Indoi, yang berarti bangsa yang mendiami daerah yang digenangi sungai Indus,
atau Sindhu dalam bahasa Sansekerta. Karena sungai tersebut terletak di
Pakistan, sehingga kurang tepat untuk menyebut negeri India sekarang. Sehingga
mereka lebih sering menggunakan kata Hindustan atau cukup dengan Sind,yang
berasal dari bahasa daerah yaitu sungai Sindhu. Banyak juga menyebutnya dengan
sebutan Bhataravarta untuk menyebutkan kawasan yang sama, karena India dianggap
orang-orang Bharata. Dan nama aryavarta juga sering dipergunakan untuk menyebut
India pada umumnya, yang dimaksud adalah negeri orang-orang Arya.
Banyaknya perbedaan di
India membuat sulitnya terbentuk “nation” hal ini kurang cocok diterapkan dalam
sejarah India bagi bangsa India. Banyaknya bahasa-bahasa daerah serta banyaknya
dialek yang dipergunakan oleh kelompok-kelompok penduduk India, serta banyaknya
jumlah sekte agama disana, yang selalu saja bertambah jumlahnya, mempersulit
para pemimpin India untuk mempersatukan
penduduk di India sebagai suatu bangsa atau nation yang bulat. Rupa-rupanya hanya konsep satu agama
nasional yang ada di India adalah satu-satunya benih yang ada sejak zaman purba
yang diharapkan dapat untuk melaksanakan cita-cita persatuan nasional, yaitu
adanya konsepsi yang terangkum dalam hakekat agama Hindhu. Agama ini telah berhasil
mempersatukan suatu ras dengan bahasa berbeda itu, yang terbentang dari kaki
gunung Himalaya di sebelah utara sampai ke pantai tanjung Comorin di sebelah
selatan.
Dalam pelaksanaan hidup
sehari-hari puluhan jenis kasta yang dikenal oleh penduduk India tetap
merupakan sebab bagi sulitnya pembentukan India sebagai satu “nation”. Kemudian
berkat kegigihan usaha-usaha yang dilancarkan oleh pemimpin bangsa India, serta
karena adanya tantangan yang datang dari luar, yaitu praktek penjajahan bangsa
Eropa, maka secara geopolitik penduduk yang menempati kawasan di India telah
berhasil membentuk kesatuan berupa nation. Mula-mula dua bangsa, yaitu India dan Pakistan, namun dalam
perjalanan menempuh waktu, telah terjadi pula bangsa dan Negara baru yaitu
Banglades serta Sri Langka.
B.
PROSES
TERBENTUKNYA BANGSA INDIA
a.
Zaman Permulaan
Sekitar
1500 S.M. datanglah ke anak benua India bangsa-bangsa yang semula mendiami
daerah-daerah sekitar Laut Kaspia, yang dalam sejarah India dikenal sebagai
bangsa Arya atau Indo-Arya. Bangsa Arya ini mula-mula menetap di daerah Punjab
(India Barat Laut) yang kemudian meluas ke daerah sungai Gangga dan
daerah-daerah lain di India. Mereka membawa kepercayaan, filosofi dan
kebudayaan mereka ke India, yang kemudian menyatukan diri dengan kebudayaan di
India pada waktu
itu.
Lama
kelamaan mereka berhasil mencapai taraf peradaban dan kebudayaan yang tinggi
dengan menemukan suatu bahasa, yang kemudian dikenal dengan bahasa Sanskrit,
yang mereka pergunakan dalam nyanyian-nyanyian keagamaan mereka yang dinamakan
dengan “Rigveda” untuk memuja dewa-dewa dan kepercayaan mereka.
Zaman
Arya ini menyaksikan lahirnya kerajaan-kerajan di India dan masa ini
berlangsung sampai abad ke-7 S.M. Pada abad ke-6 S.M. terjadilah pernyebuan ke
India oleh bangsa-bangsa Parsi, yang karena kebudayaan dan teknik mereka yang
lebih tinggi berhasil menduduki dataran India dengan membawa arsitektur dan
cara penghidupan mereka. Zaman Parsi ini juga dinamakan dengan zaman empirium
(Period of Empires) dalam sejarah India, dengan berdirinya empirium-empirium
seperti Magadha dengan raja-raja Bimbisaura dan Ajatasatru. Pada abad ke-6
inilah lahir Budha Gautama dan Mahavira. Zaman Parsi ini juga membuka
perhubungan lalu lintas antara India dengan negara-negara di sebelah baratnya.
Pada
tahun 326 S.M. pasukan-pasukan Iskandar yang agung menyerbu India dan berhasil
menduduki daerah India Barat Laut. Meskipun tidak meninggalkan pengaruh politik
yang besar, tetapi nyatanya untuk waktu yang cukup lama, mitologi dan
kebudayaan di bagian Barat Laut India banyak dipengaruhi oleh kebudayaan
Yunani.
Pasukan-pasukan
Iskandar yang agung akhirnya dapat dikalahkan oleh Raja Chandra Gupta. Cucu
Chandra Gupta, yaitu Ashoka menjadi raja yang sangat terkenal dalam sejarah
India. Raja Ashoka ini yang secara terus-menerus telah mengalami kepahitan
perang akhirnya memeluk agama Budha dan dibawah pemerintahannya banyak
mengirimkan misi-misi agama dan kebudayaan ke negara-negara di Asia Selatan,
Timur dan Tenggara. Dan dalam masa 900 tahun berikutnya, India mengalami zaman
perdamaian dimana kerajaan-kerajaan dapat berkembang, yang pada masa sekarang
ini masih dapat dilihat sisa-sisanya dalam bentuk pemahatan batu dan
candi-candi.
b.
Zaman Pertengahan
Pada
abad ke-8 pedagang-pedagang Islam dari Asia Barat datang ke India. Pengaruh
agama dan kebudayaan Islam meluas ke seluruh India dan pada abad ke-13
berdirilah Kesultanan Delhi yang melahirkan suatu dinasti Islam di India selama
beberapa abad lamanya. Berdirinya Kesultanan Delhi pada abad ke-13 ini, dalam sejarah
India dianggap sebagai permulaan zaman pertengahan dan dimulainya Zaman Mughal.
Penyatuan
kebudayaan Islam dan Hindu membawa kejayaan bagi India yang tercermin dalam
seni, sastra, bahasa dan arsitekturnya. Pada abad ke-13, 14 dan 15 tersebut,
India menyaksikan lahirnya pujangga-pujangga besar seperti Amir Khusrau dan
raja-raja besar yang telah memerintah India dengan arif dan bijaksana seperti
Akbar (disebut juga sebagai The Greatest Mughal Emperor) dan Shahjahan, dua
orang raja Mughal yang sangat terkenal. Hingga sekarang masih tampak dengan
jelas peninggalan-peninggalan Islam di India dengan terdapatnya mesjid-mesjid
dan makam-makam Islam di seluruh India seperti Taj Mahal dan lain sebagainya.
Kemunduran
Islam di India terjadi pada tahun 1707 setelah wafatnya Raja Aurangzeb. India
terpecah belah dalam kerajaan-kerajaan kecil yang saling bermusuhan dan
berperang, yang memudahkan bangsa-bangsa Barat masuk ke India. Dalam sejarah
India, Bahadur Shah Zafar dianggap sebagai penguasa dinasti Mughal yang terakhir.
Ia pernah melancarkan pemberontakan terhadap Inggris, tetapi pemberontakan
tersebut dapat ditindas Inggris pada tahun 1857.
c.
Zaman Penjajahan
Orang
Barat pertama yang menginjakkan kakinya di India ialah Vasco de Gama pada bulan
Mei 1498 di Kalikut, tetapi ia tidak berhasil untuk menetap di sana. Kemudian
usaha tersebut diulanginya pada tahun 1501 dan berhasil mendirikan tempat
kedudukan bagi Portugis di Kannanore, Kochin dan Kalikut. Bangsa-bangsa barat
lainnya seperti Spanyol, Belanda dan Inggris berturut-turut datang ke India
dengan maksud yang sudah cukup terkenal dalam sejarah bangsa-bangsa Barat di
Asia. Dengan keadaan yang sudah terpecah-belah diantara bangsa-bangsa di India
sendiri, maka orang-orang Barat tersebut berhasil menduduki tempat-tempat
penting di pantai selatan India yang kemudian melebar dan akhirnya Inggris
jualah yang memenangkan kekuasaan di anak benua India.
Kekuasaan
Inggris di India dimulai dengan berdirinya English East India Company pada
tahun 1600 yang semula lebih bersifat dagang, dan kemudian dibarengi dengan
penguasaan secara fisik dan politis, yang mencapai puncaknya dalam pertempuran
Buxar pada tahun 1756 melawan raja-raja India. Kemenangan Inggris dalam
pertempuran itu membuat Inggris berhasil menguasai daerah-daerah Benggala,
Bihar dan Orissa yang kemudian dalam kurun waktu yang kurang dari setengah abad
disusul pula dengan penguasaan terhadap daerah-daerah lain di India.
Pada
tahun 1824 Pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan terhadap English East
India Company dari India dan dengan demikian secara mutlak mendudukkan
kekuasaannya terhadap negara ini. Meskipun demikian, Inggris masih mengizinkan
berdirinya kerajaan-kerajaan kecil yang dikepalai oleh pangeran-pangeran.
Inggris juga menempatkan seorang Gubernur Jenderal di India sebagai Wakil
Mahkota dan Pemerintahnya. Ahli-ahli sejarah India menganggap zaman penjajahan
Inggris tersebut sebagai suatu proses modernisasi yang menguntungkan bagi
penyatuan seluruh wilayah India secara politis dan administratif dan berlakunya
ketentuan-ketentuan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat. Demikian juga
menjelang abad ke-19 diletakkan dasar-dasar pembangunan industri serta
peningkatan lembaga-lembaga pendidikan di India.
Gerakan
kemerdekaan dan perasaan kebangsaan India mulai timbul pada pertengahan abad
ke-19 dengan meletusnya suatu pemberontakan yang dipimpin oleh raja-raja India
pada tahun 1857, tetapi berhasil ditindas oleh Inggris. Gerakan kemerdekaan
tersebut mencapai suatu bentuk yang lebih nyata dengan berdirinya Indian
National Congres pada tahun 1885 yang pada tahun 1905 menuntut diadakannnya
“Swaraj” (self-rule): dari-oleh-untuk bangsa India.
Pada hakekatnya Indian
National Congres ialah semacam majelis rakyat India di dalamnya duduk para
wakil dari golongan Hindu,Budha, dan Islam. Tokoh-tokohnya yang terkenal antara
lain ialah Mahatma Gandhi, J. Nehru , B.G. Tilak , Banerjee, Moh. Ali Jinnah,
Iskandar Mirza dan Liquat Ali Khan. Di antara pemimpin-pemimpin India yang
terkenal adaalah Mahatma Gandhi yang memiliki dasar perjuangan sebagai berikut:
a. Ahimsa
(dilarang membunuh), gerakan anti peperangan , gerakan perdamian. Dengan ahimsa
India melawan tidak dengan kekerasan.
b. Hartal,
yaitu pergerakan rakyat India dalam bentuk aksi tidak berbuat sesuatu apa.
Mereka tetap masuk bekerja ke kantor, ke pabrik dan sebagainya tetapi tidak
berbuat apa-apa.
c. Satyagraha,
I yaitu gerakan rakyat India untuk tidak kerja sama dengan pemerintah colonial
inggris. Gerakan perjuangan ini mirip atau serupa dengan gerakan non
cooperation di Indonesia.
d. Swadesi
, yaitu gerakan rakyat india untuk memalai bahan-bahan buatan negeri sendiri.
Gerakan ini pada hakikatnya ditujukan untuk menentang impor hasil industry
tekstil dan barang perdagangan Inggris ke India.
Sebelum timbulnya
gerakan politik tahun 1885 di india terdapat gerakan social, gerakan pendidikan dan gerakan kerohanian
yang memperkuat gerakan kebangsaan India. Gerakan-gerakan tersebut ialah:
a. Gerakan
social Brahma Samaj , pada tahun 1828 yang dipimpin oleh Raja Ramohan Roy.
Gerakan ini berusaha untuk menghapus adat tradisi kuno seperti suttee, aturan
kasta dan mengajarkan dasar monoteisme dalam agama Hindu.
b. Gerakan
pembaharuan pendidikan Santiniketan yang dipelopori oleh Rabindranath Tagore.
Pendidikan dalam perguruan ini ditujukan untuk menanamkan rasa cinta tanah air
dan budaya India.
Sedangkan The Great
India Muniny atau pemberontakan Sipahi pada tahun 1857 adalah suatu
pemberontakan bersenjata para prajurit EIC yang mendapat dukungan rakyat dan
dan raja Moghul Bahadur Syah. Peristiwa ini berhasil ditumpas oleh pasukan
Inggris dan membawa akibat yang luas. Kemudian pada tahun 1858 kompeni EiC
dibubarkan dan kerajaan colonial Inggris mengembangkan kekuasaannya di India.
Kesemuanya itu dalam
mendorong dan memperkuat lahirnya semangat kebangsaan dalam bentuk gerakan
politik All India National Congress pada tahun 1885. Kemudian pada tahun 1906
golongan Muslimin keluar dari Cogress dan mendirikan Liga Muslimin yang
merupakan pelopor dari negara Islam Pakistan.
Liga Muslim dibentuk untuk menyatukan dan menjamin
kepentingan-kepentingan orang Islam di India. Dari sinilah sebetulnya awal
permulaan lahirnya negara Pakistan.
Gerakan
kemerdekaan India menuntut kemerdekaan penuh bagi India. Pemimpin-pemimpin
terkenal dalam gerakan ini antara lain ialah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru
dan Mohd. Ali Jinnah. Pada tahun 1935, Inggris mengumumkan “The Government of
India Act” yang merupakan Undang-Undang Dasar untuk pemilihan dewan-dewan
perwakilan di negara-negara bagian. Banyak kedudukan dalam dewan-dewan tersebut
dimenangkan oleh National Congress dan Muslim League.
Pada
tahun 1940, untuk pertama kalinya, Muslim League menuntut satu negara khusus
untuk orang-orang Islam. Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, tuntutan
kemerdekaan makin mendesak kepada Pemerintah Inggris yang menghasilkan
dibentuknya suatu Constituent Assembly, tetapi Muslim League tidak bersedia
ikut serta dalam Constituent Assembly ini dan tetap menuntut dibentuknya suatu
negara tersendiri bagi penduduk Islam India. Tuntutan kaum Muslim itu akhirnya
dipenuhi oleh Inggris dengan pembentukan negara Pakistan. Pada tanggal 15
Agustus 1947, Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan Pakistan.
d.
Zaman Kemerdekaan
Setelah
berhasil menanggulangi dua masalah besar pada awal kemerdekaannya, yaitu
perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat terpecahnya bekas jajahan
Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta masalah pengintegrasian k.l. 600
kerajaan-kerajaan kecil yang diperintah oleh pangeran-pangeran ke dalam Negara
Kesatuan India, India mulai menyusun kerangka kehidupan kenegaraannya dalam
bentuk suatu Undang-Undang Dasar yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari
1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan Presiden
sebagai Kepala Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala Pemerintahannya.
Salah
satu tujuan India adalah untuk mencapai kemerdekaan ekonomi yang diusahakan
melalui pembangunan ekonomi dan sosial berencana melalui berbagai Repelita yang
dimulai sejak April 1951. Dalam masa lebih dari 30 tahun ini India telah
berhasil membangun industri-industri berat dan mendidik tenaga-tenaga teknologi
yang menjadi landasan untuk pembangunan industri-industrinya lebih lanjut
(seperti: mobil, pesawat terbang, tank dan persenjataan, mesin-mesin dan
generator-genarator berat, kereta api dan sebagainya). Selain itu dalam
beberapa tahun terakhir ini India juga telah berhasil mencukupi kebutuhannya
sendiri akan bahan-bahan pangan.
C.
MASALAH-MASALAH
YANG DI HADAPI INDIA DALAM MENJAGA
PERSATUAN NEGARA
Meskipun
India mempunyai prestasi-prestasi dalam berbagai bidang, India masih menghadapi
berbagai tantangan dalam pengintegrasian nasional, seperti usaha penerapan bahasa
Hindi sebagai bahasa nasional, pertentangan komunal (Hindu-Muslim) dan bahkan
pertentangan antar kasta yang belum kunjung selesai.
Sejak
kemerdekaannya, India beberapa kali mengalami konflik bersenjata dengan
negara-negara tetangganya, yaitu antara lain dengan RRC tahun 1962 mengenai
soal perbatasan dan dengan Pakistan tahun 1971 yang berakhir dengan perubahan
status Pakistan Timur menjadi negara Bangladesh.
a.
Konflik Kashmir
Kashmir
adalah sebuah wilayah di utara sub-benua India. Istilah Kashmir secara sejarah
digambarkan sebagai sebuah lembah di selatan dari ujung paling barat barisan
Himalaya. Secara politik, istilah Kashmir dijelaskan sebagai wilayah yang lebih
besar termasuk didalamnya wilayah Jammu, Kashmir, dan Ladakh. Kashmir juga
dikenal sebagai suatu tempat paling indah dan spektakuler di dunia.
“Vale
of Kashmir” utama relatif rendah dan sangat subur, dikelilingi gunung yang
luar biasa (pegunungan Himalaya) dan dialiri oleh banyak aliran dari
lembah-lembah. Ibukota dari Kashmir adalah Srinagar. Srinagar terletak di dekat
danau Dal, dan lebih popular disebabkan terdapat Kanal dan Rumah Perahunya.
Srinagar (ketinggian 1600 meter atau 5200 kaki DPAL) dijadikan sebagai ibukota
musim panas bagi banyak penakluk asing yang mendapatkan panas di utara India.
Tepat di luar kota Srinagar, terdapat taman yang terkenal yakni taman Shalimar
yang indah dibuat oleh Jehangir, Kaisar Mughal pada tahun 1619.
Daerah
Kashmir dibagi antar tiga negara-negara di (dalam) suatu perselisihan wilayah;
Pakistan mengendalikan bagian geografis barat laut (area arah utara dan Azad
Kashmir), India mengendalikan kota pusat dan bagian selatan (Jammu, Kashmir)
serta Ladakh, dan China menguasai bagian timur laut (Aksai Dagu dan
Trans-Kakakoram) yang lebih familiar disebut sebagai Aksai Chin.
Meskipun wilayah ini dalam prakteknya diatur oleh ketiga negara tersebut, India
tidak pernah mengakui secara resmi wilayah yang dikuasai oleh Pakistan dan
China dan mengklaim bahwa wilayah Kashmir adalah termasuk kedalan kedaulatan
negaranya. Pakistan berpandangan bahwa wilayah Kashmir adalah wilayah yang
dipertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini.
Rembetan
masalah ini akhirnya berujung dengan peperangan antara India dan Pakistan pada
tahun 1947. Dewan Keamanan PBB pada 20 Januari 1948 mengeluarkan Resolusi yang
isinya memberi jaminan kepada rakyat Kashmir untuk menentukan nasib sendiri.
Hal ini juga telah menjadi kesepakatan Internasional yang mengakui hak
penentuan nasib sendiri bagi Kashmir berdasarkan hak suci yang dimiliki rakyat
dan harta kekayaannya.
Namun,
pada selanjutnya India mengingkari kesepakatan tersebut. Tidak hanya sebatas
mengingkari Piagam PBB, India juga melanggar komitmen yang disepakati bersama
dibawah resolusi PBB dengan menbara terror dan pembantaian di Kashmir serta
terus-menerus merusak komitmen Hak Asasi Manusia. Problem Kashmir ini terjadi
juga disebabkan tidak tuntasnya permasalahan pisahnya Pakistan dari India.
Sebagaimana diketahui berdirinya negara Pakistan adalah keinginan masyarakat
muslim India untuk mendirikan sebuah negara sendiri, terpisah dari mayoritas
Hindu yang mendominasi India.
Ketika
pemisahan berlangsung mayoritas Princely State (negara kepangeranan)
sub kontinen India yang berjumlah 562, secara alamiah dapat memilih kemana dirinya
ke negara mana akan bergabung: India atau Pakistan. Namun, ada tiga wilayah
yang sulit menentukan pilihan mengingat di ketiga wilayah tersebut antara Agama
penguasa dan agama mayoritas penduduk tidak segaris.
Ketidak
jelasan atas kepastian sikap itu bahkan berlanjut ketika kedua Negara
terbentuk: Pakistan (14 Agustus 1947) dan India (15 Agustus 1947). Hyderabad
dan Junagad (penguasa muslim tetapi penduduk Hindu) berhasil diselesaikan paksa
oleh pemerintahan New Delhi agar masuk menjadi bagian India, sedangkan
Jammu-Kashmir (penguasa Hindu yang penduduknya muslim) gagal menjadi bagian
Islamabad (Pakistan) disebabkan adanya campur tangan New Delhi yang memberi
sokongan pada penguasa Hindu di Jammu-Kashmir, Harry Singh. Problema inilah
yang menjadi bara dalam hubungan kedua negara di anak benua India hingga di era
milennium ketiga.
Berbagai
resolusi yang diterima baik India maupun Pakistan, bahkan usul campur tangan
PBB serta pemberian hak pada rakyat Kashmir untuk menentukan nasib sendiri
tidakm pernah ditepati dan rakyat Kashmir tidak pernah memperoleh Hak nya untuk
menentukan nasib sendiri melalui referendum. Hingga awal abad ke 21 ini rakyat
Kashmir yang diduduki India senantiasa menanti penyelesaian krisis Kashmir
secara damai seperti termaktub dalam resolusi PBB sebagai kesepakatan
India-Pakistan, yakni referendum.
Perselisihan
berkepanjangan antara India-Pakistan pada konflik Kashmir ini tidak lepas dari
adanya konflik agama(Islam-Hindu) dan politik, baik di negara-negara yang
bertikai maupun negara-negara lain yang punya kepentingan politik, seperti
Inggris, Amerika Serikat dan Rusia.
a. Upaya Perdamaian SAARC Untuk Kashmir
Permusuhan
antara India dan Pakistan merupakan salah satu hubungan persengketaan yang
paling awet yang pernah terjadi di antara dua negara bertetangga. Di beberapa
masa jeda damai, persengketaan di antara mereka sudah hampir berumur 57 tahun,
sama tuanya dengan usia kedua negara itu sendiri. Konflik India-Pakistan
merupakan konflik yang sangat berpengaruh dan mengganggu di kawasan Asia Selatan,
karena konflik tersebut melibatkan dua Negara besar yaitu India dan Pakistan.
Konflik India-Pakistan juga berdampak buruk bagi organisasi SAARC (South
Asian Association of Regional Cooperation), yaitu organisasi internasional
regional yang beranggotakan negara-negara Asia Selatan, dimana India dan
Pakistan juga merupakan anggota dari SAARC. Kemelut ini akan mengganggu
kemajuan dan eksistensi SAARC di masa mendatang, karena selain mereka sebagai
negara-negara dominan juga sangat tidak mungkin apabila Negara-negara yang
berada dalam satu organisasi terlibat konflik atau atau perang dengan negara
lain sesama anggota.
Jalan
menuju perdamaian antara India dan Pakistan sangatlah panjang, betapa tidak,
setelah menyepakati gencatan senjata pada awal tahun 1949, menyusul perang
pertama pada tahun 1947, hubungan antara kedua negara kembali memburuk.
Ketegangan mencapai klimaks pada September 1965 ketika pasukan India dan
Pakistan kembali dikerahkan ke medan perang. Kesepakatan damai akhirnya
ditandatangani pada tahun 1966, tetapi lima tahun kemudian, tahun 1971 mereka
kembali bertempur, kali ini karena sengketa soal wilayah Pakistan Timur, yang
kemudian menjadi Bangladesh.
Perdamaian
terjadi lagi pada tahun 1972, yang diikuti masa tenang yang relatif panjang, hingga
dilakukannya berbagai kegiatan uji coba rudal nuklir di kedua negara, yang
dimulai pada dekade 1990-an.
Tahun
1985 Negara-negara di Asia Selatan, membentuk organisasi internasional regional
Asia Selatan atau SAARC ( South Asian Association of Regional Cooperation),
dimana India dan Pakistan adalah anggota dari organisasi ini. Dan konflik yang
terjadi antara India dan Pakistan menjadi agenda SAARC untuk ikut membantu
menyelesaikannya yaitu sebagai mediator dari India dan Pakistan.
Pada
pertemuan KTT SAARC yang ke sepuluh, bulan juli tahun 1998 di Colombo,
Srilanka. Perdana Menteri India (PM Vajpayee) dan PM Nawaz Syarif, (PM
Pakistan), setuju untuk menjalin hubungan kerjasama dan mengadakan perundingan
selanjutnya di kota Lahore, Pakistan. Pada pertemuan KTT SAARC yang kesebelas,
bulan januari 2002 di Kathmandu,Nepal. India dan Pakistan kembali bertemu untuk
membahas tentang konflik yang ada diantara mereka, tapi belum berhasil mencapai
kesepakatan. Usaha perdamaian SAARC
terjadi pada Januari 2004, dalam KTT SAARC yang keduabelas di Islamabad,
Pakistan. India dan Pakistan sepakat untuk memulai dialog menyeluruh pada bulan
februari, mereka berjanji pertemuan mereka pada akhirnya juga akan
menyelesaikan sengketa Kashmir.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Nama India mulai
muncul, yaitu India berasal dari kata
Yunani Indoi, yang berarti bangsa yang mendiami daerah yang digenangi sungai
Indus, atau Sindhu dalam bahasa Sansekerta. Karena sungai tersebut terletak di
Pakistan, sehingga kurang tepat untuk menyebut negeri India sekarang. Sehingga
mereka lebih sering menggunakan kata Hindustan atau cukup dengan Sind,yang
berasal dari bahasa daerah yaitu sungai Sindhu. Banyak juga menyebutnya dengan
sebutan Bhataravarta untuk menyebutkan kawasan yang sama, karena India dianggap
orang-orang Bharata. Dan nama aryavarta juga sering dipergunakan untuk menyebut
India pada umumnya, yang dimaksud adalah negeri orang-orang Arya..
Setelah
berhasil menanggulangi dua masalah besar pada awal kemerdekaannya, yaitu
perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat terpecahnya bekas jajahan
Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta masalah pengintegrasian k.l. 600
kerajaan-kerajaan kecil yang diperintah oleh pangeran-pangeran ke dalam Negara
Kesatuan India, India mulai menyusun kerangka kehidupan kenegaraannya dalam
bentuk suatu Undang-Undang Dasar yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari
1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan Presiden
sebagai Kepala Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala Pemerintahannya.
Meskipun
India mempunyai prestasi-prestasi dalam berbagai bidang, India masih menghadapi
berbagai tantangan dalam pengintegrasian nasional, seperti usaha penerapan
bahasa Hindi sebagai bahasa nasional, pertentangan komunal (Hindu-Muslim) dan
bahkan pertentangan antar kasta yang belum kunjung selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Abdul, dkk. 1981. Sejarah Umum. Jakarta: PT Grafitas
Su’ud, Abu. 1988. Memahami Sejarah Bangsa-bangsa Di Asia
Selatan (Sejak Masa Purba Sampai Masa Kedatangan Islam). Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan