Makalah Sejarah Australia
SEJARAH AUSTRALIA
Anggota Kelompok:
Putri Ayu A. L. 09416241002
Suci Patmasari 09416241008
Sri Utaminingrum 09416241014
Jefri Adiasmoro 09416241025
PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya makalah yang berjudul “Sejarah
Australia”. Makalah yang masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Makalah
ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Negara dan Bangsa, yang secara garis besar
memuat tentang penemuan benua
Australia, pembentukan
koloni Inggris di New South Wales, pembentukan koloni-koloni lain Di Australia,
perkembangan menuju pemerintahan demokrasi, lahirnya Commonwealth Of Australia,
struktur masyarakat dan sistem pemerintahan,
perkembangan politik luar negeri,
dan budaya serta politik Australia.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, penulis tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan makalah ini, untuk itu
ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, terutama dari Ibu Taat
Wulandari, M. Pd. dan teman-teman prodi IPS.
Yogyakarta, 11 Oktober 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul....................................................................................................................... 1
Kata
Pengantar...................................................................................................................... 2
Daftar
Isi……….…………………………………………………...……………................ 3
Bab
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang........................................................................................................ 4
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C.
Tujuan...................................................................................................................... 4
Bab
II Pembahasan
A. Penemuan Benua Australia...................................................................................... 5
B. Pembentukan Koloni Inggris Di New South Wales................................................ 6
C. Pembentukan Koloni-Koloni Lain Di Australia...................................................... 7
D. Perkembangan
Menuju Pemerintahan Demokrasi................................................... 10
E. Lahirnya
Commonwealth Of Australia................................................................... 11
F.
Struktur
Masyarakat Dan Sistem Pemerintahan...................................................... 13
G. Perkembangan Politik Luar Negeri.......................................................................... 15
H. Budaya Dan Politik Australia................................................................................. 16
Bab
III Penutup
A.
Kesimpulan.............................................................................................................. 23
B.
Saran........................................................................................................................ 23
Daftar
Pustaka....................................................................................................................... 24
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Auatralia adalah sebuah Negara benua yang Lokasi 35°15′ LS 149°28′ BT. Australia beribu kota
Canberra tetapi memiliki Kota terbesar Sydney. Austrlia mengunakan Bahasa resmi Inggris hal ini dikarenakan Australia
merupakan salah satu negara persemakmuran Inggris (Commonwelth). Pemerintahan negara Australia masih menyatu pada
kerajaan Inggris sehigga Ratu merupakan simbol pemerintahaan dan untuk
mewakilinya di Australia pemerintahaan Inggris diwakili oleh Gubernur Jendral. Bentuk negara australia adalah negara yang berbentuk monarki konstitusional.
Sejarah Australia dimulai ketika manusia pertama
migrasi ke Australia dari utara, sekitar 40.000-50.000 tahun yang lalu. Periode
ini disebut sebagai prasejarah Australia. Sejarah tertulis pertama Australia
dimulai ketika orang-orang Eropa pertama kali melihat negara ini. Dan kemudia
dibagi lagi menjadi dua periode: sebelum dan sesudah dia menjadi dominion dari
Kekaisaran Britania pada 1901.
Untuk mengetahui lebih lanjut sejarah australia dan
terbentuknya negara serta bangsa Australia, maka dari itu makalah ini akan
membahas lebih lanjut sejarah negara dan bangsa Australia.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana
penemuan Benua Australia
dan pembentukan koloni-koloni?
2. Bagaimana
perkembangan menuju pemerintahan demokrasi hingga terbentuknya Commonwealth Of Australia?
3. Bagaimana
struktur masyarakat dan sistem pemerintahan
dan budaya serta politik Australia?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
penemuan Benua Australia
dan pembentukan koloni-koloni.
2. Mengetahui
perkembangan menuju pemerintahan demokrasi hingga terbentuknya Commonwealth Of Australia.
3. Mengetahui
struktur masyarakat dan sistem pemerintahan
dan budaya serta politik Australia.
PEMBAHASAN
Penduduk asli Australia (aborigines atau
aboriginal) memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan ciri-ciri fisik empat
ras utama lainnya, sehingga Elkin mengelompokkan penduduk asli Australia pada
kelompok khusus yang disebut Australoid. Diduga mereka memasuki benua Australia
pada 40.000 tahun lalu dari arah utara. Mereka berkembang dengan sangat lambat
sehingga mereka masih hidup dalam zaman batu dengan corak kehidupan food gathering ketika rombongan kolonis
pertama dari Inggris tiba di Australia.
Dalam pertemuan antara kebudayaan
penduduk asli dengan kebudayaan pendatang baru itu, kebudayaan penduduk asli
akhirnya tersisihkan, sehingga kebudayaan pendatang barulah yang akhirnya
dominan. Kebudayaan yang berkembang di Australia pada akhirnya adalah kebudayaan
yang berakar pada kebudayaan Eropa walaupun secara fisik Australia terletak
jauh dari Eropa. Sejarah Australia dalam seluruh aspeknya merupakan sejarah
bangsa yang secara sosio budaya berasal dari Eropa.
Sementara penduduk asli sudah menduduki
Australia puluhan ribu tahun, bagi orang-orang di Eropa eksistensi benua itu
masih dalam taraf spekulasi (hipotesis). Orang-orang Eropa masih berbeda
pendapat tentang adanya antipodes. Para ahli geografi dari zaman klasik sejak
permulaan abad masehi telah menduga adanya daratan selatan yang disebut Terra Australia Incognita. Pandangan ini
ditentang oleh para ahli agama yang sekaligus juga ahli geografi pada masanya.
Golongan yang terakhir ini beranggapan bahwa dunia berbentuk rata seperti
tikar, sehingga mereka menganggap bahwa pendapat yang membenarkan adanya
antipodes adalah pendapat yang keliru. Selama Zaman Pertengahan pendapat yang
terakhir inilah yang menang, namun setelah zaman itu berakhir orang mulai
memikirkan lagi tentang Terra Australia
Incognita.
Perubahan politik yang terjadi di pantai
timur Laut Tengah mendorong orang-orang Portugis dan Spanyol berusaha mencari
jalan laut ke Dunia Timur. Mulailah era penjelajahan samudra yang juga
melahirkan era baru dalam sejarah bangsa-bangsa di Eropa, yaitu era penemuan
daerah-daerah baru, yang dipelopori oleh Bangsa Portugis dan Spanyol.
Keberhasilan Bangsa Portugis dan Spanyol menemukan jalan laut ke Dunia Timur,
membuka jalan bagi penemuan Benua Australia oleh orang-orang Eropa. Namun,
sejauh yang dapat diketahui Bangsa Portugis maupun Spanyol tidak berhasil
menemukan Benua Australia.
Reformasi dengan segala akibatnya memaksa
Belanda mencari jalan sendiri ke Indonesia. Keberhasilan Belanda dalam
membangun pos-posnya di Indonesia sangat memungkinkan penemuan Benua Australia,
baik secara tidak sengaja maupun sebagai hasil penyelidikan. Sejak tahun 1606,
pada saat pelaut Belanda untuk pertama kali menemukan daratan Australia, sampai
tahun 1644, yaitu saat berakhirnya ekspedisi Tasman yang kedua, orang-orang
Belanda telah berhasil menemukan dan memetakan sebagian besar pantai Australia,
yaitu pantai utara, barat, dan setengah pantai selatan. Semula mereka menyebut
daratan itu Het Land van de Eendracht, namun setelah pelayaran tasman mereka
menyebutnya New Holland. Dilihat dari segi keuntungan materiil yang menjadi
tujuan seluruh kegiatan Belanda di Indonesia, New Holland tidak menarik bagi
Belanda. Mereka tidak mengklaim apalagi menduduki daratan itu.
Pelaut Inggris yang pertama kali sampai
di Australia adalah William Dampier, wilayah yang dikunjungi Dampier sama
dengan yang dikunjungi oleh pelaut-pelaut Belanda, sehingga tidak menghasilkan
dampak baru bagi benua itu. Penemuan Inggris yang paling berarti bagi benua itu
adalah penemuan James Cook atas pantai timur Australia pada tahun 1770. Berbeda
dengan kesan Belanda, Cook memandang daratan yang ditemukannya itu memberikan
harapan kehidupan yang cerah, sehingga ia mengklaim daratan itu menjadi milik Inggris,
dan diberi nama New South Wales. Laporan-laporan Cook, Joseph Banks, Solander,
dan James Maria Matra, membangkitkan niat pemerintah Inggris untuk
mendudukinya. Dengan demikian Cook dipandang sebagai penemu Australia yang
sebenarnya, karena penemuannya itulah yang mengubah perjalanan sejarah
Australia hingga mencapai bentuk yang sekarang menuju masa depam yang akan
datang.
B. PEMBENTUKAN
KOLONI INGGRIS DI NEW SOUTH WALES
Keputusan pemerintah Inggris membuka
koloni di New South Wales lahir ditengah-tengah kesibukan pemerintah mengatasi
masalah-masalah akibat kemiskinan, pengangguran, dan kejahatan yang diperhebat
oleh ekses Revolusi Industri. Revolusi Amerika yang pada hakekatnya merupakan
peristiwa politik dalam kehidupan pemerintahan Inggris pada waktu itu, ikut
menambah beban yang harus dihadapi pemerintah Inggris di bidang sosial,
terutama berkaitan dengan American loyalists.
Secara tradisional orang mengatakan bahwa
motif utama yang mendorong pemerintah Inggris mengambil keputusan itu adalah
kebutuhan tempat pembuangan narapidana yang tidak disukai di Inggris. Dalam
penelaahan lebih lanjut, para sejarawan mengajukan argumentasi bahwa mendapat
tempat pembuangan bukan satu-satunya motif kuat. Ditemukan motif lain yang
tidak kalah pentingnya seperti “naval supply and maritime base theory” yang
dikaitkan dengan “Swing to the East” dan peningkatan pelayaran dan perdagangan Inggris
dengan Cina.
Dari sejak awal berdirinya koloni di New
South Wales sampai tahun 1809, koloni itu dipimpin oleh gubernur yang berasal
dari Angakatan laut, dan sejak tahun 1790 untuk menjaga keamanan koloni itu
dibentuk pasukan khusus yang disebut New South Wales Corps. Gubernur pertama
Arthur Phillip, berusaha sekuat tenaga menjadikan koloni itu “selfhelp”.
Pengalamannya memberi landasan baginya untuk berkesimpulan bahwa untuk
menjadikan koloni itu mampu berdiri sendiri jumlah free settler harus
ditingkatkan di koloni itu, sebab tenaga kerja narapidana tergolong tenaga
kerja yang tidak produktif.
Masa Letnan Gubernur sesudah Arthur
Philip (1792-1795), memberi peluang kepada para perwira Corps melakukan
kegiatan-kegiatan yang hanya menguntungkan kelompoknya. Untuk mendapatkan uang
dalam jumlah yang lebih besar, mereka memonopoli perdagangan yang mulai tumbuh
di koloni itu. Perdagangan yang paling menguntungkan mereka adalah perdagangan
rum. Setiap usaha yang dianggapnya merugikan mereka selalu ditentang, sekalipun
berasal dari gubernur koloni itu. Akibatnya para perwira pedagang itu
berselisih dengan tiga gubernur secara berturut-turut. Hunter dituduh tidak
layak menjadi gubernur, sementara King juga dihina. Puncak perselisihan itu
terjadi ketika masa pemerintahan
gubernur William Bligh. Tindakan keras yang dilakukan Bligh melahirkan reaksi
yang justru menjatuhkannya. Bligh bukan saja dijatuhkan, tetapi dimasukkan ke
dalam penjara. Peristiwa ini terkenal dengan nama Rum Rebellion. Pemberontakan ini
ternyata merupakan awal proses berakhirnya pengaruh dan kekuasaan para perwira
Corps tersebut.
Di bawah pemerintahan Lachian Macquarie,
seorang perwira dari Angkatan Darat Inggris, dilakukan konsolidasi yang
berhasil memacu koloni itu mencapai kemajuan pesat. Pengetahuan tentang garis
besar pantai Australia sudah banyak dicapai pada masa sebelum Macquarie,
terutama atas jasa pelaut-pelaut ulung seperti George Bass dan Matthew
Flinders. Namun, pengetahuan mengenai pedalaman Australia baru bisa bertambah
setelah pada tahun 1813 Great Dividing Range atau The Blue Mountains dapat
ditembus oleh Gregory Blaxland, Lawson, dan Wenworth. Eksplorasi pedalaman yang
berhasil itu, meletakkan jalan bagi kemungkinan perluasan koloni itu
selanjutnya bahkan membuka jalan bagi terwujudnya Australia seperti sekarang
ini.
C.
PEMBENTUKAN KOLONI-KOLONI LAIN DI AUSTRALIA
1.
Tasmania
Koloni Tasmania mulai berkembang dari
pemukiman yang dimulai di daerah Sungai Derwent yang kemudian berpusat di
Hobart dan di Port Dalrymple yang kemudian berpusat di Launceston. Pada awal
pertumbuhannya kedua pemukiman ini masing-masing dipimpin oleh seorang Letnan
Gubernur yang mewakili Gubernur New South Wales. Sejak tahu 1813 kedua
pemukiman itu (Launceston dan Hobart) ditempatkan di bawah seorang Letnan
Gubernur, dan Letnan Gubernur pertama yang berkuasa atas kedua daerah pemukiman
itu adalah Kolonel Davey. Dengan mendorong kemajuan pertanian serta menjadikan
Hobart sebagai pelabuhan bebas, Davey berusaha menjadikan Tasmania sebagai
koloni yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam usahanya ini ia
berhasil. Sayang sekali ia kurang disenangi oleh Gubernur New South Wales
karena Davey adalah orang yang kurang berdisiplin, dan suka minum-minum sampai
mabuk.
Sebagai bagian dari New South Wales,
Tasmania pernah dijadikan sebagai tempat pembuangan narapidana yang berkelakuan
paling buruk. Bahkan di Tasmania sempat dibangun satu penjara khusus, Macquarie
Harbour, di pantai barat pulau itu. Sejarah Tasmania sebagai koloni diisi
dengan berbagai kekerasan yang meliputi:
a.
Kekerasan perlakuan yang
dialami oleh para narapidana.
b.
Kekerasan berupa teror-teror
yang dilakukan oleh para bushranger, dan sebaliknya kekerasan tindakan
pemerintah untuk memberantas bushranger tersebut.
c.
Kekerasan perlakuan
masyarakat kulit putih terhadap penduduk asli.
d.
Kekerasan usaha pemerintah
dan para imigran menjadikan koloni itu bisa berswasembada.
Pada tahun 1825 Tasmania dipisahkan dari New
South Wales. Dalam perkembangan selanjutnya Tasmania mempunyai kedudukan setara
dengan New South Wales, dan berhak mempunyai legislative council seperti New South Wales. Ketika New South Wales
mulai mempersoalkan transportasi narapidana, Tasmania pun mengajukan tuntutan
agar sistem narapidana dihapuskan. Tuntutan mereka ini menjadi kenyataan pada
tahun 1852.
Pada tahun 1855 koloni ini menyelenggarakan
pemerintahan sendiri, dan secara resmi sejak itu mengubah namanya dari Van
Diemen’s Land menjadi Tasmania. Ditemukannya tambang tembaga, perak, dan
bahan-bahan mineral lainnya dalam dekade 1870-an, menambah pesatnya kemajuan
yang dialami oleh Tasmania. Keberhasilannya dalam mengekspor buah-buahan, serta
bentuk pulaunya, menyebabkan Tasmania terkenal sebagai The Apple Isle.
2.
Queensland
Untuk pertama kali Queensland dihuni oleh
masyarakat kulit putih pada tahun 1824. Ditemukannya pemukiman yang baik di
Queensland sebagian besar merupakan jasa para penjelajah (explorer). John Oxley
misalnya menyelidiki daerah Moreton Bay, tempat pemukiman pertama di
Queensland. Pada tahun 1827 pemukiman baru di Darling Downs dibuka lagi oleh
Allan Cunningham.
Pada mulanya pemukiman di Queensland tumbuh dan
berkembang sebagai bagian dari New South Wales. Setelah mengalami kemajuan-kemajuan,
Queensland akhirnya merasa tidak puas lagi di bawah New South Wales. Rakyat di
Queensland menginginkan agar Queensland dipisahkan dari New South Wales.
Keinginan mereka ini dikabulkan oleh pemerintahan Inggris pada tahun 1859.
Kondisi dan kekayaan alam Queensland sangat
membantu kemajuan Queensland. Letak negerinya yang sebagian berada di daerah
tropis, memungkinkan Tasmania mengusahakan perkebunan kapas yang pernah sangat
menguntungkan negeri itu, dan juga perkebunan tebu. Dalam mengusahakan
perkebunan tebu ini Queensland memerlukan tenaga buruh yang tidak terlalu
mahal. Akibantnya terjadilah apa yang disebut “Kanakas Traffic” yang
menimbulkan dilema bagi negeri itu.
3.
Australia
Barat
Daerah pantai Australia Barat sudah dikenal
oleh pelaut-pelaut Belanda sejak dekade kedua abad ke-17. Kondisi alamnya yang
gersang (menurut penglihatan mereka pada waktu itu), tidak merangsang
orang-orang Belanda maupun Inggris untuk mendudukinya. Pada akhir abad ke-18
dan permulaan abad ke-19 ekspedisi-ekspedisi penyelidikan Perancis mengunjungi
daerah pantai Australia Barat tersebut. Khawatir didahului oleh Perancis dan
merasa terlalu jauh harus mengawasi daerah itu dari Sydney, mendorong Gubernur
Darling mengirimkan mayor Lockyer mendirikan pos di King George Sound (Albany)
pada tahun 1827.
Pada tahun yang sama, James Stirling
menyelidiki daerah Swan River, dan sangat tertarik untuk mendudukinya.
Terpengaruh oleh Stirling, Thomas Peel membentuk kongsi untuk membuka koloni di
Swan River. Rombongan peel tiba di Swan River pada tahun 1829. Mula-mula mereka
mendarat di suatu tempat dimana sekarang berdiri Fremantle, akan tetapi
kemudian mereka pindah ke arah utara ke tempat dimana sekarang berdiri
Kota Perth. Dari sinilah berkembang
koloni Australia Barat yang sekarang menjadi salah satu negara bagian dalam Common Wealth of Australia. Dibandingkan
dengan koloni-koloni lain di Australia, Australia Barat adalah koloni terakhir
yang melakukan pemerintahan sendiri sebagai daerah otonom dalam lingkungan
kekuasaan Inggris.
4.
Australia
Selatan
Kalau Australia Barat dapat disebut koloni
suatu kongsi, maka Australia Selatan dapat disebut koloni suatu teori, karena
pembentukannya didasarkan pada suatu teori yang dikemukakan oleh Wakefield.
Australia Selatan dibentuk dengan memotong areal seluas 300.000 mil persegi
dari wilayah New South Wales. Rombongan koloni pertama tiba pada tahun 1836,
mendarat di Pulau Kangaroo, namun akhirnya memilih lokasi untuk menetap di
tempat dimana sekarang berdiri Kota Adelaide.
Pada awal berdirinya koloni itu, disana
berjalan dualisme kekuasaan yang membawa berbagai komplikasi. Namun, akhirnya
pemerintah Inggris menghapuskan dualisme tersebut dengan cara memanggil kedua
pejabat, gubernur dan komisaris residen, lalu mengangkat gubernur baru yaitu
Gawler. Sejak tahun 1853 Australia Selatan mulai berusaha mempersiapkan
pemerintahan sendiri, namun baru berlaku secara efektif pada tahun 1856.
5.
Victoria
Sebagai bagian dari New South Wales, Victoria
semula disebut Distrik Port Philip. Kolonis yang mula-mula dikirim ke daerah
ini adalah rombongan David Collins yang ditugaskan membuka pemukiman di
Sorento. Akan tetapi karena tempat ini kurang cocok untuk ditempati, Collins
beserta rombongannya pindah ke Tasmania. Pada tahun 1837 Gubernur Bourke
mengunjungi daerah in dan meresmikan nama-nama kota Williamstown dan Melbourne.
Sampai tahun 1850 Victoria masih merupakan bagian dari New South Wales. Untuk
mewakili gubernur disana diangkat seorang pengawas.
Rasa tidak puas di bawah New South Wales
mendorong rakyat di Distrik Port Phillip menuntut pemisahan. Tuntutan ini
mula-mula dijawab dalam bentuk hak distrik ini memilih 6 dari 24 anggota
legislative council di New South Wales. Jawaban pemerintah ini tidak memuaskan
mereka. Pada tahun 1850 Victoria dipisahkan dari New South Wales, dan sejak
tahun 1851 menetapkan dan melaksanakan pemerintahan sendiri.
Dengan berdirinya koloni-koloni Tasmania,
Queesland, Australia Barat, Australia Selatan, dan Victoria, maka lengkaplah
penguasaan Inggris atas Benua Australia.
D.
PERKEMBANGAN
MENUJU PEMERINTAHAN DEMOKRASI
1. Pembentukan
Legislative Councill
Para
squatters bukan hanya
berperan sebagai tulangpunggung perekonomian Australia dalam
paroh kedua abad ke-19,
akan
tetapi meraka jugalah
kelompok politik yang paling utama
dalam masyarakat. Perubahan-perubahan politik yang dilaksanakan di Australia, sebagian
besar merupakan hasil
perjuangan mereka ynag sukses,
walaupun
sesungguhnya pada saat itu
pemerintahan Inggris sudah mulai mau
mendengar tuntutan-tuntutran rakyat di daerah-daerah kekuasaannya.
Lachlan
Macquire
adalah gubernur terakhir
yang memegang seluruh
kekuasaan di tangannya sendiri, dan penggantinya Brisbane, adalah
gubernur pertama yang kekuasaannya
mulai dibatasi oleh
undang-undang. Pada tahun 1823, pemerintah Inggris mengeluarkan
suatu undang-undang yang menetapkan pembentukan Legislative Council untuk New South Wales.
Di dalam
undang-undang itu ditetapkan bahwa
jumlah anggota council itu minimum lima orang dan maksimum tujuh orang. Keanggotaannya
adalah berdasarkan peninjukan
pemerintah yang dalam praktek dilakukan oleh gubernur. Selain
pembentukan Legislative Council tersebut, di dalam
undang-undang itu ditetapkan juga
pembentukan Supreme Court.
Dalam praktek sehari-hari,
Legislative Council tersebut belum mempunyai
pengaruh besar, masih merupakan sekedar Dewan Penasehat.
Pada
tahun 1828 pemerintah Inggris mengeluarkan lagi satu undang-undang
yang mengamandemen undang-undang
tahun 1823. Jumlah anggota Legislative Council ditambah menjadi 15 orang, namun proses penunjukan
dan pengangkatannya masih sama. Berbeda dengan
Council tahun 1823, council yang dibentuk berdasarkan undang-undang tahun 1828 ini sudah berhak memveto
gubernur.
Dalam
tahun 1842 pemerintahan Inggris mengeluarkan lagi satu undang-undang
yang mengubah jumlah
dan proses pengisian keanggotaan Legislative Council. Jumlah
anggota Legislative Council diubah
menjadi 36 orang, 12 orang ditunjuk
oleh pemerintah dalam
hal ini oleh
gubernur dan 24 orang dipilih oleh rakyat. Council ini mempunyai wewenang
yang sudah lebih
luas dari sebelumnya.
Walaupun proses pengisisan
keanggotaan serta wewenang Legislative
Council ini sudah
menunjukkan langkah maju dan cukup
jauh, namun dengan undang-undang tahun
1842 ini
koloni-koloni di Australia belum
memiliki pemerintahan demokrasi. Sementara itu koloni-koloni lain muncul, dan kepada koloni-koloni yang lain itu juga diberihak yang sama dengan New South Wales.
2. Masa
pemerintahan sendiri secara terpisah
Dalam
tahun 1850 suatu undang-undang baru dikeluarkan lagi
dan berlaku bagi
seluruh koloni di Australia. Undang-undang itu disebut Australian Colonies Government Act.
Dalam undang-undang ini
pemerintah Inggris menawarkan kepada koloni-koloni di Australia untuk meyusun pemerintahan sesuai dengan kepentingan
dan aspirasinya masing-masing.
Pemerintah sendiri ditawarkan.
Dalam
tahun 1850-an ini berdirilah lima koloni yang masing-masing berpemerintahan sendiri, yaitu New South Wales, Vitoria, Tasmania,
Australia Selatan, dan Queensland. Koloni yang paling akhir
melaksanakan pemerintahan sendiri adalah Australia Barat.
E.
LAHIRNYA
COMMONWEALTH OF AUSTRALIA
1. Faktor-faktor
yang mendorong gerakan federasi
Sebelum
koloni-koloni di Australia terdorong ke
arah pembentukan pemerintahan sendiri secara terpisah, pada tahun 1849, Earl Grey, Menteri
Urusan Jajahan Inggris
pada waktu itu, telah
mengangkat ide tentang perlu adanya Gubernur
Jenderal dan lembaga yang disebut General Assembly of Australia. Ide ini
direkomendasikan oleh satu komisi
Parlemen Inggris. Rancangan undang-undang yang memuat ide tersebut
disampaikan kepada Parlemen Inggris
dalam tahun 1850. Namun
ternyata saat itu belum
merupakan waktu yang tepat untuk melakukan gerakan
federasi. Rancangan undang-undang tersebut ditolak oleh Parlemen Inggris.
Australian
Colonies Government Act yang dikeluarkan oleh Parlemen Inggris
dalam tahun 1850 dari satu
sisi dapat juga
dipandang sebagai “kecelakaan sejarah”. Undang-undang ini dijadikan sebagai
“landasan hokum perpecahan” oleh koloni-koloni yang belum menyadari bahaya perpecahan pada
waktu itu. Kurang
lebih lima puluh
tahun lamanya sejarah
Australia diisi oleh
kisah perpecahan setelah
keluarnya undang-undang tersebut.
Menjelang
akhir abad ke-19 seluruh unsur
yang menghendaki
persatuan berhasil mengkonstruksikan landasan bangunan persatuan Australia. Factor-faktor yang mendorong
koloni-koloni Australia untuk bersatu kembali
adalah sebagai berikut:
a. Munculnya kekuasaan Eropa lain di daerah pasifik, seperti Jerman dan prancis,
dianggap
sebagai ancaman bagi semua
koloni, sehingga mereka merasa perlu
bersatu menghadapinya.
b. Keinginan mereka bersama untuk
menjaga agar benua itu hanya diisi
oleh orang-orang berkulit
putih mendorong hasrat
untuk menciptakan ketentuan
yang seragam tentang
imigrasi orang-orang berkulit
berwarna, terutama Cina, kenegeri itu.
c. Hasrat meningkatkan kesejahteraan
ekonomi melalui kerjasama di bidang perdagangan menghendaki pengaturan bersamahal-hal yang berhubungan
dengan bea dan cukai perdagangan antar koloni.
d. Keinginan trade union akanadanyaketentuan yang seragamtentangketenagakerjaan
di seluruhkoloni.
e. Perkembangan alat-alat komunikasi dan hal-hal yang berhubungan dengan surat-surat
pos dan telegraf.
f. Aspek militer dalam
pertahanan dan keamanan menuntut
adanya satu komando,
satu front, bila koloni-koloni
itu sungguh-sungguh
diserang musuh.
g. Kebanggaan untuk disebut sebagai
orang Australia
melebihi kebanggaan sebagai orang Victoria, orang Tasmania, serta
sebutan kedaerahan lainnya.
2. Mewujudkan
federasi Australia
Lahirnya
Commonwealth of Australia sebagai wadah yang mempersatukan seluruh koloni Inggris di Australia itu, merupakan buah usaha para
politisi, para pengusaha, para
pekerja, rakyat yang ingin
bersatu, sehingga tidak ada satu pun
golongan yang dapat mengaku
paling berjasa untuk
itu. Dorongan untuk
mewujudkannya antara lain dimotori
oleh berbagai liga
federasi yang tumbuh dan berkembang di berbagai koloni, landasan konstitusional
dan wujudnya dihasilkan
lewat konvensi-konvensi federal, dan pengesahannya dikukuhkan lewat referendum.
Bersama
dengan munculnya abad
ke-20, tanggal 1 Januari 1901, hadir pula satu calon Negara baru, The Commonwealth of Australia.
F. STRUKTUR
MASYARAKAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN
Terbentuknya masyarakat
Australia sekarang melalui proses migrasi yang cukup panjang. 3 (tiga) gelombang
utama migrasi yang berperan dalam proses tersebut adalah:
1.
Gelombang migrasi penduduk
asli yang diperkirakan sudah mulai berlangsung 30.000 tahun yang lalu;
2. Gelombang
migrasi yang dimulai sejak tahun 1788, yaitu saat mulai tibanya rombongan
orang-orang Eropa pertama yang berasal dari Inggris;
3.
Gelombang migrasi yang
dimulai memasuki Australia sesudah Perang Dunia II.
Berapa jumlah penduduk asli
Australia (Aborigin) ketika rombongan pertama Inggris tiba, tidak dapat
dikatakan secara pasti. Diperkirakan jumlah mereka pada waktu itu adalah
sekitar 300.000 orang. Pertemuan penduduk asli dengan pendatang dari Eropa,
merupakan pertemuan yang tidak seimbang. Penduduk asli terdesak dan jumlah
mereka mengalami penurunan yang sangat drastis, sebagian karena mati terbunuh
dan sebagian lagi karena wabah penyakit. Nasib penduduk asli yang paling
menyedihkan adalah nasib penduduk asli Pulau Tasmania. Truganini, adalah seorang penduduk asli Tasmania yang terakhir
meninggal pada tahun 1876.
Penduduk asli Australia mengalami
perlakuan diskrimainatif, dipandang sebagai warga kelas dua. Jumlah mereka
sekarang diperkirakan sekitar 150.000 orang. Sejak tahun 1967, penduduk asli
sudah diikutkan dalam pemilihan anggota-anggota parlemen, dan sejak tahun 1871
sudah termasuk yang dihitung dalam melaksanakan sensus penduduk. Dengan bantuan
beberapa orang kulit putih, penduduk asli berusaha memperjuangkan hak-haknya
sebagai warga negara dan warga masyarakat.
Transportasi narapidana dari Inggris
ke New South Wales mengawali gelombang kedua migrasi ke Australia. Pertambahan
jumlah penduduk berkulit putih di Australia sangat lambat, terutama karena 80%
narapidana yang ditransportasikan ke Australia adalah laki-laki. Anggota
tentara yang bertugas menjaga keamanan pun sebagian besar tidak bersama
keluarganya. Semuanya ini menyebabkan pertambahan penduduk sejumlah free settler di Australia masih sangat
sedikit, sehingga pembangunan koloni itu sukar digerakkan karena kekurangan
tenaga kerja.
Dalam abad ke-19, pemerintah Inggris
melaksanakan program migrasi yang dapat mempercepat pertambahan penduduk
Australia. Lahirlah program migrasi berbantuan (Assisted Immigration). Bagi Inggris, hal ini berfungsi ganda,
yaitu:
1.
Untuk mempercepat pertumbuhan
jumlah penduduk dalam rangka membangun koloni Australia,
2.
Mengurangi kepadatan penduduk
serta mengatasi masalah-masalah sosial akibat kelebihan penduduk di Inggris
pada waktu itu.
Program migrasi untuk mengisi
Australia ini kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Australia setelah
terbentuknya Commenwealth of Australia sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Di luar program migrasi berbantuan yang sudah mulai
dilaksanakan sejak dekade ketiga abad ke-19 itu, pada tahun 1850–an terjadi
suatu arus migrasi ke Australia yang terkenal dengan nama Gold Rush. Namun, Gold Rush ini menimbulkan komplikasi lain,
terutama dengan hadirnya dalam jumlah besar imigran-imigran China. Sekalipun Gold Rush tidak mengubah ciri utama
penduduk Australia (dominan kulit putih), akan tetapi ras khawatir terhadap apa
yang mereka sebut sebagai “Yellow Perill”, mendorong lahirnya kebijaksanaan
membatasi imigran kulit berwarna. Walaupun tidak resmi menyebutnya demikian,
orang mengenal Australia melaksanakan “White Australia Policy”. Resminya
Australia hanya pernah mempunyai undang-undang pembatasan imigrasi yang disebut
Immigration Restriction Act.
Pada tahun 1940-an terutama sesudah Perang Dunia II berakhir,
pemerintah Australia melaksanakan rencana imigrasi yang melahirkan terjadinya
gelombang ketiga migrasi ke Australia. Untuk pertama kali, Australia melepaskan
ketergantungannya kepada Inggris dan mulai tahun 1970-an, Australia menerima
imigran yang berasal dari hampir seluruh negara di daratan Eropa. Bahkan juga
dari negara-negara di Timur Tengah, seperti Israel, Lebanon, Turki dan Mesir.
Imigran ketiga ini berpengaruh besar
terhadap struktur masyarakat Australia dan juga terhadap pandangan hidupnya.
Australia menjadi melting pot dari
banyak pandangan kebangsaan dan juga menjadi negeri di mana terdapat ratusan
bahasa.
Masyarakat yang lahir dari proses sejarah
yang cukup panjang itu, bernaung di bawah pemerintahan federal, dalam suatu
negara yang resminya bernama Commenwealth
of Australia. Bentuk pemerintahannya adalah Dominion. Kepala Negaranya
adalah seorang Gubernur Jenderal sebagai wakil Raja/Ratu Inggris.
Australia menyelenggarakan sistem
pemerintahan parlementer. Parlemennya terdiri dari 2 (dua) badan, Senate dan House of Representatives. Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana
Menteri yang didukung oleh mayoritas anggota House of Representatives. Melihat susunan serta nama badan-badan
parlemennya, nampaknya pemerintahan federal disusun mirip dengan pemerintahan
Amerika Serikat. Pemerintahan di Negara Bagian mirip dengan sistem pemerintahan
di Inggris. Parlemen terdiri dari dua badan, kecuali di Queensland yang sejak
tahun 1922 hanya terdiri dari satu badan. Kepala Pemerintahan di Negara Bagian
disebut Premier.
Sebagai negara yang menganut sistem
pemerintahan parlementer, peranan partai-partai politik sangat besar. Di Australia
hanya ada 3 (tiga) partai utama, yaitu Partai Buruh, Partai Liberal, dan Partay
Country. Karena Partai Liberal dan Partai Country sering berkoalisi menghadapi
Partai Buruh, maka kedua partai ini sering juga disebut Non-Labour Coalition.
G. PERKEMBANGAN
POLITIK LUAR NEGERI
Terbentuknya Commenwealth of Australia pada tahun 1901, pada hakikatnya masih
merupakan pembulatan koloni-koloni Inggris di Australia menjadi satu koloni.
Sekalipun koloni itu sudah diberi kebebasan mengatur dirinya ke dalam negeri,
tetapi urusan luar negeri masih tetap berada di tangan Inggris.
Pada tahun 1907, Australia secara resmi
memperoleh status Dominion, tetapi dalam kenyataan politik luar negerinya tetap
mengandalkan Inggris. Dengan The Defence
Act tahun 1909, Australia mulai melengkapi dirinya dengan unsur angkatan
bersenjata, suatu unsur yang memungkinkan dapat mempertahankan diri apabila ada
serangan musuh dan tidak hanya mengandalkan keamannannya pada angkatan laut Inggris.
Selama Perang Dunia I, angkatan
bersenjata Australia diperbantukan pada pasukan Inggris, bergabung dengan
angkatan bersenjata New Zealand dalam ANZAC, angkatan bersenjata Australia ikut
bertempur di front Gallipoi, Timur Tengah, dan daratan Eropa.
Setelah Perang Dunia I selesai, Australia
sebagai suatu negara yang mereka ikut aktif dalam perjanjian peramaian
Versailles dan perjanjian-perjainjian lain. Yang mengakhiri perang tersebut.
Sebagai anggota Liga Bangsa-Bangsa, Australia diberi kepercayaan menerima
tanggung jawab atas daerah-daerah mandat.
Perang Dunia II merupakan peristiwa
penting yang juga ikut berpengaruh terhadap politik luar negeri Australia.
Pengalamannya dalam Perang Pasifik, menyadarkan Australia sebagai negara
Pasifik mempunyai kepentingan yang berbeda dengan Inggris sebagai negara Eropa.
Hubungannya dengan Amerika Serikat makin dekat, bahkan bergabung dengan Amerika
Serikat dalam dua pakta pertahanan bersama, yaitu ANZUS dan SEATO.
Sebagai negara yang ikut menandatangani
Piagam PBB, Australia aktif dalam kegiatan badan dunia tersebut. Dengan
negara-negara sedang berkembnag di Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia
menjalin kerjasama melalui Colombo Plan.
Hubungan bilateral Indonesia-Australia
seringkali dibumbui oleh ketegangan-ketegangan yang sebenarnya tidak perlu
kalau kedua negara mau dan berusaha meningkatkan saling pengertian. Perbedaan
kultural dan sistem politik sesungguhnya tidak perlu mengorbankan hubungan bilateral
Indonesia-Australia, karena sekalipun dalam banyak hal terdapat perbedaan,
kepentingan bersama seharusnya mengarahkan kegiatan kedua negara kepada kerja
sama yang saling menguntungkan.
H.
BUDAYA DAN POLITIK AUSTRALIA AUSTRALIA[2]
Kehidupan
politik di Australia bersifat kompetitif, konfrontatif, dan penuh pertentangan
dalam gayanya, pragmatis dalam perumusan ide-ide dan kebijaksanaan dan
partisipasi. Proses politik dijalankan dalam kerangka kelembagaan yang diwarisi
dari Inggis dan dipinjam dari Amerika Serikat. Sistem politik Australia
digolongkan sebagai system politik barat, parlementer, dan demokratis. Terdapat
tujuh pemerintahan, yaitu satu federal dan enam Negara bagian kecuali satu,
mempunyai parlemen bicameral yang dipilih oleh rakyat secara berkala atas dasar
hak pilih universal. Lembaga eksekutif dibentuk berdasarkan komposisi badan
legislative dan bertanggungjawab kepada badan tersebut. Kehidupan politik di
parlemen didominasi oleh persaingan antara dua partai politik utama. Melalui
dua warisan politik ini muncullah dua system pengaturan konstitusional.
Australia, seperti Amerika Serikat mempunyai konstitusi tertulis, seperti Inggris,
praktik-praktik politik Australia sangat dipengaruhi oleh konvensi yang
diterima para politisi.
1.
KONSTITUSI
Konstitusi
persemakmuran Australia adalah sebuah undang-undang yang disahkan oleh parlemen
Inggris pada tahu 1900. Konstitusi tersebut dihasilkan melalui serangkaian
perundingan dan konperensi yang berkepanjangan antara enam daerah koloni di
Australia dan pemerintah Inggris selama satu dasawarsa sebelumnya. Enam pemerintahan colonial
sepakat untuk membentuk pemerintahan federal dan wilayah yang lain merupakan negara
bagian dari Negara persemakmuran yang baru.
2.
Konstitusi
persemakmuran Australia menciptakan pembagian kekuasaan antara pemerintah
federal dan pemerintah Negara bagian. Tiga jenis Kekuasaan itu adalah:
a. kekuasaan
eksklusif yang hanya bisa dijalankan oleh pemerintah federal.
b. kekuasaan
bersama yang bisa dijalankkan oleh pemerintah federal maupun oleh pemerintah
Negara bagian.
c. kekuasaan
sisa adalah semua kekuasaan yang tidak tercantum dalam konstitusi dan
dijalankan oleh pemerintah federal.
Perimbangan
kekuasaan antara tingkat federal dan Negara bagian dipengaruhi oleh hubungan
keuangan kedua Negara.pemerintah federal menerima pajak penghasilan dan
membaginya ke Negara-negara bagian, hal ini menguntungkan bagi pemerintah
federal semenjak terbentuknya persemakmuran Australia.
3.
LEMBAGA EKSEKUTIF DAN
PARLEMEN
Parlemen
adalah badan perwakilan dan legislative yang dipilih secara langsung oleh
rakyat. Perdana mentri dan anggota cabinet harus merupakan anggota parlemen. Kabinet
bertanggung jawab pada parlemen. Namun sekarang tugas-tugas parlemen dijalankan
oleh badan eksekutif.
4.
SISTEM PEMILU
House
of representative dan senat dipilih melalui pemilihan yang berbeda. Pemilihan
umum untuk memilih House of representative dilakukan paling tidak sekali dalam
tiga tahun yang waktunya ditentukan oleh perdana menteri. Badan tersebut
terdiri dari 148 anggota yang dipilih berdasarkan system distrik. Cara
pemilihan adalah preferential. Sedangkan senat dipilih untuk masa jabatan enam
tahun, separuh dari mereka dipilih setiap tiga tahun. Setiap Negara bagian dan
wilayah merupakan daerah pemilihan dengan banyak calon (multi number
constituency). Cara pemilihan adalah perwakilan berimbang (proportional
representation)
5.
SISTEM KEPARTAIAN DAN
PERUBAHAN SOSIAL
System
pemilu untuk House of representative adalah salah satu factor penting bagi
terbentuk dan berthannya system dua partai. Semua anggota House of
representative berasal dari labor party atau liberal nation party coalition.
Kedua partai utama tersebut, secara tradisional, berada dalam struktur sosial (kelas).
Labor party memiliki institusional yang kuat dengan gerakan buruh, dianggap
mewakili kelas buruh sedangkan liberal nation party coalition mewakili
kepentingan kaum pemilik modal dikota dan daerah pedesaan dan kelas menengah.
6.
PARTAI POLITIK
Partai-partai
poltik utama mempunyai banyak persamaan. Struktur organisasinya bersifat federal,
punya sedikit anggota yang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan jumlah
pemilih masing-masing dalam pemilu. Keanggotaan menghimpun para pendukung dan
sumber dana bagi partai dan menentukan calon bagi pemilu. Kedua partai tersebut
adalah koalisi yag luas dari berbagai kepentingan dan pandangan ideology.
Ideology mereka lebih dikenal karena sifat-sifatnya yang pragmatis.
7.
KELOMPOK KEPENTINGAN
Hampir
semua orang Australia melibatkan diri ke kelompok-kelompok kepentingan. Tujuan
mereka dibidang politik adalahmempengaruhi pembuatan kebijaksanaan pemerintah
dan pembuatan keputusan secara langsung atau dengan cara membentuk pendapat
umum. Kelompok kepentingan yang paling berpengaruh adalah organisasi para
majikan, professional, dan serikat buruh.
8.
MEDIA MASSA
Media
massa adalah sarana yang diawasi dengan ketat oleh pemerintah, partai-partai
politik,dan kelompok-kelompok kepentingan. Mereka yang memiliki, mengelola, dan
meproduksi media massa adalah para pelaku yang penting dalam proses politik
karena media masaa memiliki peranan dalam proses sosialisasi politik.
9.
DEMOKRASI BERKEMBANG
TANPA HAMBATAN; PENGALAMAN POLITIK AUSTRALIA SEJAK PEMBENTUKAN FEDERASI
Australia
adalah Negara yang menempuh jarak paling jauh dan paling cepat sepanjang jala
menuju kekuasaan rakyat banyak yang tak terbatas. Australia adalah yang paling
baru dari semua Negara demokrasi.
10.
LINTASAN SEJARAH
DEMOKRASI AUSTRALIA
Australia
merupakan suatu Negara yang berpemerintahan perwakilan dan bertanggung jawab.
Peranan pemerintah di Australia lebih besar dibandingkan Negara lain. Pemberian
hak suaradan pemilihan federal kepada penduduk Aborigin menunjukkan bahwa
Australia merupakan Negara pertama yang benar-benar demokratis dalam arti
pemerintahan modern yang benar-benar representative berdasarkan pemilihan yang
bebas, sama derajat dan universal. Tapi menjelang tahun 1930 dalam karya
Hancock, identifikasi “social liberal” dari demokrasi dan kemajuan dibayangi
oleh ambivalensi yang semakin besar mengenai kemungkinan pengaruh korupsi atas
kekuasaan oleh massa demokrasi sehingga ada sedikit pergeseran dalam penilaian.
Dari
tahun 1930-an dan seterusnya demokrasi Australia mulai terlihat kurang menonjol
dan sempit, dan perbedaan tajam dengan Negara-negara dunia yang lainnya itu
seringkali terpusat pada kebutuhan Australia untuk mengejar kebijakan progresif
yang telah dianut di Negara-negara lain.
11.
DEMOKRASI AUSTRALIA
SEBAGAI CONTOH RADIKAL
Di
seluruh daratan eropa, partai-partai buruh social democrat menyatakan oposisi
radikal, kadang-kadang revolusioner terhadap Negara borjuis, tetapi di
Australia partai buruh mempengaruhi kebijaksanaan Negara, dengan memegang peran
sebagai penentu perimbangan kekuasaan parlemen maupun lewat mayoritasnya
sendiri dalam parlemen. Australia merupakan suatu Negara yang makmur, bahkan
kaum buruhpun ikut menikmati kemakmuran itu. Australia bisa dilihat sebagai
suatu contoh yang radikal karena merupakan suatu Negara dimana massa buruh
untuk pertamakalinya tidak menimbulkan dampak yang terorganisasi di bidang
politik, tapi dampak tersebut malah disebabkan oleh lembaga-lembaga demokrasi
yang timbul terlebih dulu.
12.
TANDA-TANDA DEMOKRASI
AUSTRALIA
Pada
akhir 1980-an wanita telah mempunyai hak suara di beberapa Negara bagian, dan
akan segera mendapatkannya dalam pemilihan tingkat federal. setiap orang hanya
mempunyai satu suara saja. Para anggota parlemen mendapat gaji yang pantas dan
pemilihan dilaksanakan secara jujur dan sering. Penyusunan konstitusi tahun
1890-an merupakan tahap yang menentukan dari demokrasi nasional Australia dan dimasukkannya
kepentingan-kepentingan kelas buruh sebagai factor penting dalam penyelesaian
persoalan proteksionisme.
13.
MEMBEKUKAN BENTUK
DEMOKRASI AUSTRALIA
Australia
memiliki suatu system dimana suatu mayoritas yang dipilih secara demokratis
dapat menjadi frustasi dalam melaksanakan kekuasaannya oleh suatu badan yang
tidak mewakili mayoritas demografis penduduk yang berhak memilih. Kegagalan
pemerintah mayoritas buruh merupakan kegagalan besar pertama dalam perjuangan
gerakan buruh. Potensi buruh untuk mempengaruhi hasil-hasil kebijaksanaan agak
menurun. Pertumbuhan cepat partai buruh dalam dukungan pemilih terhenti.
Terjadinya perpecahan dalam tubuh partai buruh sehingga menjadi partai oposisi.
Dengan demikian konstitusi Australia telah diubah untuk memberikan bentuk
pemerintah yang bertanggung jawab lebih sesuai dengan pemerintah partai.
14.
MEKANISME DEMOKRASI
AUSTRALIA
Menjelang
tahun 1910 partai-partai politik berkelompok kembali menjadi dua yaitu buruh
dan liberal. Mekanisme partai menjadi penjaga pintu gerbang aktivitas politik
yang mantap. Partai-partai memonopoli pencaturan politik dengan menguasai jalan
masuk ke parlemen dan dengan menguasai perilaku kaum politisi begitu mereka
menjadi anggota parlemen. Sejak saat pilihan-pilihan kebijakan dari percaturan
politik Australia terletak di tangan partai-partai politik yang lebih besar,
dan usaha-usaha untuk memetahkan monopoli ini mengalami kegagalan. Demokrasi
Australia selalu bersifat sopan dan tertib. Wataknya tenang, pemilihannya jujur
dan pemerintah yang kalah meninggalkan kursi kekuasaannya tanpa protes.
Pemerintah umum cukup kompeten, kerja keras dan tidak mau menerima suap, kaum
politisi dihormati atas pekerjaannya sebagai pribadi, atau dikagumi sebagai
kolektivitas.
15.
DEMOKRASI AUSTRALIA DI
PERSIMPANGAN JALAN
Proses
perkembangan demokrasi di Australia dan di Negara-negara lain bukan merupakan
persoalan terlaksananya suatu rancangan yang telah ditentukan sebelumnya,
melainkan lebih merupakan pilihan yang diambil oleh pelaku-pelaku politik dalam
keadaan-keadaan yang dibatasi oleh struktur social, kondisi ekonomi dan
pengalaman historis mereka.
16.
EKONOMI AUSTRALIA DALAM
TITIK BALIK SEJARAH
Posisi
Australia dalam ekonomi dunia telah mengalami perubahan mendasar. Abad ke-19
australia ditempatkan sebagai pemasok pangan dan bahan-bahan industry.
Pertumbuhan penduduk dan industrialisasi eropa tergantung pada pasokan ini.
Australia secara keseluruhan menarik keuntungan besar dari peredaran komoditi
yang relative bebas dan dari factor-faktor produksi. Namun Setelah PD I eropa
menjadi kurang tergantung pada impor pangan yang disebabkan oleh elastisitas
pendapatan yang rendah, mengendurnya pertumbuhan penduduk, dan penggantian
impor oleh Negara mengalami deficit. Setelah PD II permintaan terhadap
bahan-bahan industry menurun karena Negara-negara industry maju menjadi kurang
padat bahan, sehingga produsen mengalami kemerosotan jangka panjang. Meski
begitu industry budidaya wol tradisional
terus mempunyai pengaruh kuat terhadap perekonomian Australia. Efisiensi
budidaya wol telah menciptakan tingkat pendapatan perkapita yang luar biasa
tinggi pada tahap awal dari sejarah ekonomi Australia. Namun proses
industrialisasi menjadi berkepanjangan, tersendat-sendat dan defensive. Jika
Australia hendak kembali pada pertumbuhan ekonomi yang relative stabil dan
berkelanjutan, Negara ini harus melakukan perubahan mendasar dalam ragam
ekspornya. Tak hanya mengunggulkan ekspor tradisionalnya tapi juga harus
meningkatkan proporsi barang manufaktur. Selain itu perlu melakukan koordinasi
dari kebijakan-kebijakan yang ada untuk pengadaan modal usaha, pengaturan
keuangan, dan insentif perpajakan untuk perusahaan baru diperluas.
17.
ORANG KULIT PUTIH
DATANG DAN MENGAMBIL SEGALANYA
Pada
awalnya kedatangan orang kulit putih disambut dengan perasaan aneh dan was-was
oleh kaum aborigin, namun orang kulit hitam mencoba berhubungan dengan orang
kulit putih dengan memperlakukan mereka seperti kaum aborigin, tetapi
orang-orang eropa itu mulai merebut tanah dan air milik kaum aborigin dengan
menggunakan kekerasan, maka banyak kelompok aborigin berubah sikap dari sekedar
permusuhan menjadi peperangan. Orang kulit putih telah merampas tanah kaum
aborigin dengan korban yang sangat banyak. Sekitar 20.000 orang aborigin tewas
akibat pembentukan pemukiman di Australia. Kaum aborigin akhirnya pidah ke
pinggiran pertanian, stasiun, dan kota-kota yang dibuat orang eropa.
18.
KAMI LAPAR AKAN TANAH
KAMI
Kaum
aborigin dipindahkan dengan kekerasan dari tanah mereka, banyak orang aborigin
tidak lagi tinggal di tanah mereka sendiri. Namun kaum aborigin cepat
menyesuaikan diri dan menguasai banyak keterampilan yang dibutuhkan sebagai
tenaga kerja pertanian dan peternakan. Meski mereka telah kehilangan tanah dan
terjadi hal yang menyedihkan, namun mereka tetap merawat tanah mereka dengan
baik dan tanah tersebut berhasil mereka miliki kembali setelah melakukan
tuntutan. Kini mereka menempati tanah mereka kembali.
19.
SUATU MASYARAKAT TANPA
BANGSA. HOMOGENITAS, PERBEDAAN DAN NEGARA
Homogenisasi
kebudayaan dunia tekah mengikuti arah yang sama, pergeseran hasil produksi
budaya dari rumah tangga atau masyarakat setempat ke pabrik dunia telah
mempengaruhi gaya hidup kita. Homogenisasi sebenarnya membuat pembedaan yang
memungkinkan dan tidak ada artinya, kita dapat memperoleh segalanya dimana saja,
tetapi hal itu tidak lagi memiliki kepentingan kebudayaan. Integrasi dunia yang
semakin meningkat mengakibatkan homogenisasi yang simultan serta terpecah
belahnya kebudayaan.
20.
MASALAH-MASALAH NEGARA
BANGSA AUSTRALIA
Negara
bangsa telah kehilangan banyak fungsi serta kekuasaanya semula, dan makin lama
makin menjadi kosong, maka Negara tersebut mengalami krisis legitimasi. Bangsa
dibangun tidak hanya meliputi keberadaan suatu ras, kebudayaan atau bahasa
tetapi juga dari asal-usul kelompok tersebut dan dengan tujuan nasional yang
unik serta agung. Hampir selalu bangsa itu dibangun melalui konflik dengan bangsa lainnya
memperebutkan wilayah. Australia pernah
mempunyai sejarah sebagai bagian dari kerajaan Inggris, orang-orang keturunan Inggris
masih merupakan mayoritas, namun ideology yang digunakan ialah milik kaum
aborigin. Kaum aborigin semakin gencar untuk perpaduan kebudayaan dan program
imigrasi pasca perang yang menyebabkan seperempat jumlah penduduk tidak berasal
dari Inggris.
21.
RASISME
Dengan
menarik batas-batas bangsa dengan cara tidak mengizinkan memasuki suatu
wilayah, maka rasisme menciptakan suatu masyarakat bayangan, menggabungkan
orang-orang bersama-sama dengan ikatan-ikatan yang mengatasi pertentangan
kepentingan-kepentingan sosial-ekonomi. Rasisme anti aborigin mengambil bentuk
sikap-sikap berprasangka dan orang-orang aborigin disisihkan secara ekonomi
serta sosial. Australia harus mampu melawan sikap-sikap serta lembaga rasis
serta seksis dalam masyarakat Australia seluruhnya maupun semua subkulturnya.
Masyarakat Australia akan terus menerus terdiri atas masyarakat dengan berbagai
ciri, namun perbedaan itu tidak boleh menjadi dasar diskriminasi.
22.
MASA DEPAN AUSTRALIA DI
ASIA: RAKYAT POLITIK DAN KEBUDAYAAN
Perkembangan
Negara-negara di asia memberikan berbagai macam pemerintahan.
Pemerintahan-pemerintahan ini mempunyai otonomi yang beragam, sebagian
korpotaris, intervensionis di bidang ekonomi, internasionalis dalam pandangan
ekonominya, konservatif dipandang dari sudut sosial dan budaya dalam negeri
dengan masalah-masalah transisi politik yang serius, termasuk di Australia.
Banyak Negara asia dan Australia sedang mengalami transformasi besar mengenai
hubungan mereka dalam system politik dan ekonomi internasional.
23.
PERPINDAHAN PENDUDUK
Berbeda
dengan asia, kebijakan yag ditempuh oleh Australia salah satunya membolehkan
imigran masuk, namun ketika jumlahnya meledak hal itu mendapat penolakan, meski
begitu hal itu masih dipertahankan karena untuk meningkatkan perekonomian
Australia. Imigran boleh masuk dengan syarat-syarat yang telah ditentukan,
misalnya : mempunyai keterampilan, merupaka tenaga professional, dan memiliki
kemahiran berbahasa Inggris.
24.
PERGERAKAN BARANG, JASA
DAN TEKNOLOGI
Australia
telah mengambil bagian dalam pertumbuhan asia, khususnya dalam ekspor produk
pertanian dan sumber daya ke Jepang. Tetapi karena proteksi dan tidak
efisiennya industry menufaktur negara ini, Australia tidak ambil bagian dalam
perdagangan Asia di bidang barang-barang industry. Pemerintah Australia membuka
perekonomian dengan restrukturisasi industry, restrukturisasi pendidikan, sains
dan teknologi.
25.
GERAKAN-GERAKAN SOSIAL
DAN PERUBAHAN BUDAYA
Di
Australia, oposisi terhadap multikulturalisme merupakan semacam reaksi
ketertutupan budaya. Gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan muncul karena
permasalahan lingkungan hidup dan perdamaian. Tak ada keterlibatan budaya
antara orang-orang Australia dan Asia.
26.
PERUBAHAN POLITIK DALAM
DAN LUAR NEGERI
Perubahan
politik berlangsung dalam bentuk persaingan antara elite pasca kemerdekaan dan
militer yang lama dengan golongan kelas pengusaha menengah dan professional
yang baru dan sangat sempit.
27.
IMPLIKASI BAGI
AUSTRALIA
Para
pendatang baru yang datang dan menetap di Australia akan membawa dampak bagi
Australia. Australia mungkin sekali akan tererosi di berbagai aspek kehidupan.
misalnya migrasi eropa telah membawa unsure-unsur kebudayaan ke Australia,
seperti masakan dan tarian khas budaya eropa. Kebudayaan dibangun atas dasar
legitimasi pengalaman bersama.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Australia
ditemukan pertama
sekali pada tahun 1606
oleh
pelaut Belanda, sampai pada
tahun 1644 yaitu saat berakhirnya ekspedisi
Tasman. Penduduk asli
Australia (Aborigines) memasuki Australia sekitar 40.000 tahun
lalu. Terbentuknya
masyarakat Australia sekarang melalui proses migrasi yang cukup panjang. 3
(tiga) gelombang utama migrasi yang berperan dalam proses tersebut adalah:
1. Gelombang
migrasi penduduk asli yang diperkirakan sudah mulai berlangsung 30.000 tahun
yang lalu;
2. Gelombang
migrasi yang dimulai sejak tahun 1788, yaitu saat mulai tibanya rombongan
orang-orang Eropa pertama yang berasal dari Inggris;
3. Gelombang
migrasi yang dimulai memasuki Australia sesudah Perang Dunia II.
Pada
tahun 1770, James Cook menemukan
pantai timur Australia dan memandang bahwa derah tersebut
memberikan harapan kehidupan yang cerah, sehingga
ia mengklaim tanah
tersebut milik Inggris dan James
Cook dipandang sebagai
penemu Australia.
Kemudian muncullah
koloni-koloni baru Inggris, antara lain:
1.
New South Wales (dimulai
tahun 1786)
2.
Tasmania
(dimulai
tahun 1803)
3.
Queensland
(dimulai
tahun 1824)
4.
Australia Barat
(dimulai
tahun 1829)
5.
Australia
Selatan (dimulai tahun
1836)
6.
Victoria
(dimulai
tahun 1839)
7.
Australia Utara
(dimulai
tahun 1863)
Lahirnya
Commonwealth of Australia sebagai wadah yang mempersatukan seluruh koloni Inggris di Australia itu, merupakan buah usaha para
politisi, para pengusaha, para
pekerja, rakyat yang ingin
bersatu, sehingga tidak ada satu pun
golongan yang dapat mengaku
paling berjasa untuk
itu. Dorongan untuk
mewujudkanny aantara lain dimotori oleh
berbagai liga federasi yang tumbuh dan berkembang
di berbagai koloni,
landasan
konstitusional dan wujudnya dihasilkan
lewat konvensi-konvensi federal, dan pengesahannya dikukuhkan lewat referendum. Bersama dengan munculnya abad
ke-20, tanggal 1 Januari 1901, hadir pula satu calon Negara baru, The Commonwealth of Australia.
DAFTAR PUSTAKA
Siboro,
J. 1989. Sejarah Australia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Channel,
Richard H. 1992. Budaya dan Politik
Australia, diterjemahkan oleh Sujinah Harlinah, Ismu. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.