METODE DISKUSI
Metode diskusi (Discussion method) adalah
metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga
disebut sebagai diskusi kelompok (group
discussion) dan resitasi bersama (socialized
recitation). Metode ini bertujuan
untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/ pengalaman diantara peserta,
sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk
mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi
untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian
ditulis sebagai hasil diskusi.
Pembelajaran Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan
(ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok,permainan, dan lain-lain.
![]() |
Metode Diskusi Dalam Kelas |
Kelebihan
metode diskusi sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan.
b. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan
bersikap toleransi.
d. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai
sumber data.
e. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem
bersama-sama.
f. Melatih siswa
untuk berdiskusi di bawah asuhan guru.
g. Merangsang
siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya.
h. Membina suatu
perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil.
i. Mengembangkan
rasa solidaritas/toleransi.
j. Menuntut
kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
k. Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara,
pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
c. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
d. Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
e. Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
f. Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
g. Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
h. Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara. i. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara.
j. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau menganggap kelompoknya sendiri k. lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh.
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
c. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
d. Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
e. Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
f. Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
g. Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
h. Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara. i. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara.
j. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau menganggap kelompoknya sendiri k. lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh.
Aplikasi dalam
Pembelajaran
Metode diskusi
adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi
tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan
metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan
menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai
dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka
akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses
belajar mengajar untuk :
a. Mendorong siswa berpikir kritis
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya
secara bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya
untuk memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau
beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan
yang seksama.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan metode diskusi, antara lain sebagai
berikut:
a. Perumusan masalah atau masalah-masalah yang didiskusikan agar
dilakukan bersama-sama dengan siswa.
b. Menjelaskan hakikat masalah itu disertai tujuan mengapa masalah
tersebut dipilih untuk didiskusikan.
c. Pengaturan peran siswa yang meliputi pemberian tanggapan, saran,
pendapat, pertanyaan, dan jawaban yang timbul untuk memecahkan masalah.
d. Memberitahukan tata tertib diskusi.
e. Pengarahan pembicaraan agar sesuai dengan tujuan.
f. Pemberian bimbingan siswa untuk mengambil kesimpulan.
Langkah-langkah umum pelaksanaan diskusi sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah secara jelas.
b. Membentuk kelompok-kelompok diskusi.
c. Melaksanakan diskusi. Setiap anggota diskusi hendaknya tahu persis
apa yang akan didiskusikan dan bagaimana cara berdiskusi. Diskusi harus
berjalan dalam suasana bebas, setiap anggota tahu bahwa mereka mempunyai hak
bicara yang sama.
d. Melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil tersebut ditanggapi oleh
semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberi alasan atau penjelasan
terhadap laporan tersebut.
e. Siswa mencatat hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan hasil
diskusi dari tiap kelompok. Budiardjo, dkk, 1994:20--23 membuat langkah
penggunaan metode diskusi melalui tahap-tahap berikut ini.
1.
Tahap Persiapan
· Merumuskan tujuan pembelajaran
· Merumuskan permasalahan dengan jelas dan ringkas.
· Mempertimbangkan karakteristik anak dengan benar.
· Menyiapkan kerangka diskusi yang meliputi: (1) menentukan dan
merumuskan aspek-aspek masalah, (2) menentukan alokasi waktu, (3) menuliskan
garis besar bahan diskusi, (3) menentukan format susunan tempat, (4) menetukan
aturan main jalannya diskusi.
· Menyiapkan fasilitas diskusi, meliputi: (1) menggandakan bahan
diskusi, (2) menentukan dan mendisain tempat, (3) mempersiapkan alat-alat yang
dibutuhkan.
2.
Tahap pelaksanaan
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
·
Menyampaikan pokok-pokok yang akan didiskusikan.
·
Menjelaskan prosedur diskusi.
·
Mengatur kelompok-kelompok diskusi
·
Melaksanakan diskusi.
3.
Tahap penutup
·
Memberi kesempatan kelompok untuk melaporkan hasil.
·
Memberi kesempatan kelompok untuk menanggapi.
·
Memberikan umpan balik.
·
Menyimpulkan hasil diskusi.
Materi: Stratifikasi
Garis besar materi:
1.
Kedudukan kelas dan faktor keluarga
2.
Homogami dan mobilitas ke atas
3.
Perbedaan pengendalian keluarga
4.
Stabilitas kelompok
5.
Stratifikasi dan peran-peran keluarga
6.
Kedudukan kelas dan perceraian
Implementasi langkah-langkah ke dalam materi:
Permasalahan
yang akan dibahas mengenai stratifikasi.
Kemudian kelas dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1 membahas Kedudukan kelas
dan faktor keluarga, kelompok 2 membahas Homogami dan mobilitas ke atas,
kelompok 3 membahas Perbedaan pengendalian keluarga, kelompok 4 membahas
Stabilitas kelompok, kelompok 5 membahas Stratifikasi dan peran-peran keluarga,
dan kelompok 6 membahas Kedudukan kelas dan perceraian. Setelah itu para siswa
berdiskusi berdasarkan permasalahan sesuai dengan kelompok mereka. Apabila
permasalahan sudah terselesaikan maka hasilnya dilaporkan melalui presentasi
oleh kelompok yang bertugas dan ditanggapi oleh kelompok yang lain dan guru
menjelaskan terhadap hasil diskusi tersebut. Kemudian para siswa menuliskan
hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan dari kelompok lain.